Robbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrota 'ayun wa ja'alna lil muttaqina imama

Jumat, Oktober 14, 2011

Tugas Bab 3 Ilmu Budaya Dasar. Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusasteraan

Makalah : Peran Budaya Daerah untuk Memperkokoh Ketahanan Budaya Nasional

PERAN BUDAYA DAERAH
UNTUK MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA NASIONAL





DISUSUN OLEH :
NAMA : SANTI MARLINAH
KELAS : 1EA26
NPM : 16211599







UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan tekad yang kuat dan rasa tanggung jawab akhirnya makalah ini dapat disusun guna melengkapi tugas Ilmu Budaya Dasar. Dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, penyusun berusaha untuk dapat mencapai hasil yang sebaik mungkin meski dalam penyusunan makalah ini menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan terbatasnya waktu. Terima kasih yang sebesar-besar nya kami sampaikan kepada Bapak Muhammad Burhan Amin selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan ataupun materi, karenanya kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan dimasa yang akan datang. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.


Jakarta, Oktober 2011
Santi Marlinah

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………… I
Daftar Isi ……………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.1 Tujuan ……………………………………………………… 1
1.3 Sasaran ……………………………………………………… 2
Bab II Permasalahan
……………………………………………………… 3
Rekomendasi ……………………………………………………… 6
Refferensi ……………………………………………………… 7


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan, dengan keanekaragaman budaya di setiap daerah adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, dengan keberagaman kebudayaan itu masyarakatnya tetap bersatu sejalan dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” tanpa memandang perbedaan antar budaya yakni bersatu sebagai bangsa Indonesia. Maka keberadaan budaya daerah sangat penting peranannya dan mempengaruhi ketahanan Nasional bangsa Indonesia.
Keanekaragaman budaya menjadi salah satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk dapat mempertahankan budaya daerah yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang dapat merusak budaya daerah. Tugas ini tentu saja dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya daerah untuk memperkokoh ketahanan budaya nasional. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu identitas negara di mata Internasional. Generasi muda masa kini hanya sedikit yang mau mempelajari dan melestarikan kebudayaannya sendiri, cenderung lebih tertarik akan kebudayaan asing yang dimata mereka dipandang lebih modern. Sehingga banyak dari kebudayaan kita ini mulai memudar akan kelestariannya. Bahkan beberapa kebudayaan kita telah diakui oleh kebudayaan pihak asing. Hal ini tentu tidak boleh kita biarkan. Perlu adanya peningkatan akan peran-peran kebudayaan tiap daerah dalam mempertahankan keutuhan demi ketahanan kebudayaan nasional bangsa Indonesia. Sehingga bangsa kita tetap menjadi bangsa yang utuh dan kuat yang kaya akan kebudayaan.

1.2 Tujuan
Derasnya arus globalisasi, teknologi komunikasi dan informasi telah meningkatkan intensitas interaksi antarmasyarakat dan antarbudaya. Interaksi antarbudaya menuntut adanya ketahanan budaya sehingga intensitas interaksi mampu memperkuat nilai-nilai luhur sekaligus memperkaya khasanah budaya bangsa. Kombinasi sinergis antara kokohnya jati diri bangsa dan luasnya khasanah budaya bangsa berkontribusi dalam memperkuat toleransi dan harmoni sehingga keragaman budaya yang merupakan kondisi obyektif bangsa akan menjadi kekuatan dinamis yang bersinergi.
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1. Memberikan sedikit pandangan kepada masyarakat dan generasi penerus tentang permasalahan yang terjadi di lingkungan bangsa Indonesia ini.
2. Menambah pengetahuan mengenai kebudayaan nasional
3. Memberikan masukan tentang budaya daerah yang dapat memperkokoh ketahanan budaya nasional yang mulai tersisihkan dengan derasnya arus globalisasi, modernisasi dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
4. Mengajak masyarakat dan para pembaca khususnya generasi muda untuk selalu melestarikan kebudayaan nasional yang merupakan kekayaan dan aset negara yang sangat berharga.

1.3 Sasaran
Penulisan makalah ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para generasi muda untuk selalu melestarikan kebudayaan nasional, yang merupakan kekayaan sekaligus merupakan ciri dari bangsa Indonesia sendiri. Serta untuk mengajak masyarakat untuk tetap mencegah pudarnya budaya nasional ini oleh kebudayaan-kebudayaan yang kerap menimbulkan masalah-masalah sosial. Agar kebudayaan nasional dimasa mendatang akan tetap lestari.

BAB II
PERMASALAHAN


Sebagaimana kita tahu dengan arus modernisasi di era globalisasi, masuknya budaya instant dari iuar sangat mempengaruhi sikap mental anak bangsa yang begitu mudah melunturkan nilai-nilai agung budaya daerah dan nasional. Jika kita, khususnya pemuda tidak memiliki semangat kepedulian menjaga identitas bangsa melalui kebudayaan, maka kita hanya menjadi bangsa konsumen, bahkan dibidang budaya.
Sudah saatnya kita sepakati sikap bersama dalam satu tujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya daerah sehingga menjadi kebanggaan identitas bangsa kita. Pemuda tidak hanya beroientasi pada kegiatan sosial politik saja, tapi harus mulai peduli pada pengayaan maupun pelestarian budaya.
Memang harus diakui bahwa ancamanan globalisasi tak bisa dihindari. Ketahanan budaya ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, di mana unsur-unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsur-unsur kebudayaan lokal. Untuk itu, perlu kita kemukakan bahwa proses globalisasi, yang dikatakan dapat mempertajam “clash of civilizations”, dan – meminjam istilah Samuel Huntington – juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap peradaban, kemasyarakatan dan kesadaran etnis (exacerbation of civilizational, societal and ethnic self-consciousness), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan yang memarginalisasi eksistensi bangsa ini, selama kita memiliki ketahanan budaya yang tangguh. Dalam pengertian ini, jelas bahwa bila kita bicara mengenai ketahanan budaya, pada dasarnya kita berbicara pula mengenai pelestariannya dan pengembangannya secara dinamis dengan upaya-upaya yang lebih khusus.
1. Kekuatan (Strength)
a. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya daerah, aset berharga dan tidak dapat disamakan dengan budaya daerah negara lain. Budaya daerah yang dimiliki Indonesia berbeda-beda dan memiliki ciri khas, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian daerah, alat musik, ataupun adat-istiadat yang dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan budaya nasional.
b. Potensi budaya lokal dapat menjadi kekuatan pengembangan desa wisata di beberapa daerah Indonesia. Potensi tersebut perlu dipadukan dengan potensi lainnya guna menarik minat. Sejumlah desa wisata di daerah memiliki potensi budaya dan adat istiadat lokal yang masih hidup dan dilestarikan masyarakat setempat. dengan jumlah desa wisata yang cukup banyak di derah, pemerintah daerah harus mampu mengangkat desa wisata menjadi aset wisata yang layak jual. Potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh setiap kabupaten mendapat perioritas utama untuk dijadikan objek andalan untuk mendapatkan sumber devisa daerahnya. Implementasi otonomi daerah dewasa ini cukup berperan dalam pelestarian budaya daerah.

2. Kelemahan (Weakness)
a. Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya daerah dewasa ini masih belum maksimal. Cenderung lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman
b. Kurangnya pembelajaran terhadap budaya, para pelaku budaya kesulitan untuk untuk melakukan transfer pengetahuan mengenai budaya kepada generasi selanjutnya, minat untuk mempelajari budaya kalah pamor dengan mempelajari teknologi.
c. Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi salah paham tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antar suku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya nasional.
d. Ketiadaan inventarisasi kebudayaan seluruh wilayah di Indonesia dan ketegasan pemerintah. Pemerintah telah menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan pengecekan dan mengiventarisasikan hasil, bentuk, dan karya seni budaya di daerahnya masing-masing dan melaporkannya kepada jajaran terkait. Meskipun demikian sampai saat ini (per KOMPAS, 31 Agustus 2009) baru tercatat tiga propinsi ( Bali, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Nusa Tenggara Barat ) yang memasukan daftar khasanah seni dan budayanya dari tiga puluh tiga propinsi yang ada di Indonesia. Ketiadaan reward dan punishment dan ketegasan pemerintah memperlambat proses inventarisasi kebudayaan.
3. Peluang (Opportunity)
a. Perkembangan dunia IPTEK memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan segala aktifitasnya, termasuk memberikan kontribusi penting bagi perkembangan budaya. Mempermudah proses pengenalan, promosi, pembelajaran budaya daerah.
b. Budaya daerah Indonesia telah mencuti perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
c. Interaksi kebudayaan yang terjadi di Daerah baik yang dibawa oleh orang Barat dengan kebudayaannya dan kebudayaan pribumi lebih menunjukkan sifat fleksibel dan adaptatif, senantiasa mampu menerima dan mengolah unsure-unsur Barat(asing) didalam rangka memperkaya kebudayaannya sendiri tanpa harus melenyapkan kepribadian sendiri.

4. Hambatan (Threats)
a. Perkembangan industri budaya (ekonomi kreatif) dewasa ini, sektor kebudayaan menjadi ‘komoditi’ dalam dunia industri. Terkait dengan hal ini selain melestarikan kebudayaan Indonesia secara dinamis, juga membutuhkan seniman-seniman yang kreatif dan inovatif. Tetapi kreatifitas itu sendiri perlu rambu-rambu untuk melindungi karya-karya seni proses kreatif tersebut. Dalam kesertaan kita dalam sistem global tersebut maka perlu meratifikasi berbagai perangkat perundang-undangan yang sifatnya melindungi karya-karya kreatif tersebut.
b. Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk mempertahankan budaya daerahnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola pikir serta pola hidup masyarakat juga ikut berubah.
c. Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya daerah.

BAB III
REKOMENDASI

Untuk mengatasi permasalahan yang masih akan dihadapi di masa mendatang, tindak lanjut yang diperlukan dalam pembangunan kebudayaan adalah :
 Penguatan nilai-nilai budaya dalam memantapkan ketahanan budaya bangsa;
 Aktualisasi nilai moral sebagai perwujudan nilai luhur bangsa dalam memperkuat etika pergaulan sosial melalui pemasyarakatan dan internalisasi pedoman etika kehidupan berbangsa;
 Revitalisasi dan reaktualisasi budaya lokal yang bernilai luhur sehingga mampu menjadi rujukan identitas lokal dan nasional yang konstruktif bagi pembangunan watak dan jati diri bangsa;
 Pelaksanaan transformasi budaya melalui adopsi dan adaptasi nilai-nilai baru yang positif untuk memperkaya dan memperkukuh khazanah budaya bangsa.
 Pelaksanaan dialog antarbudaya yang terbuka dan demokratis sehingga terjadi kesepahaman yang akan memperkukuh NKRI;
 Pengembangan pendidikan multikultural untuk meningkatkan toleransi dalam masyarakat sehingga perbedaan dapat disikapi secara arif dan positif;
 Pelestarian dan pengembangan ruang publik sebagai modal sosial untuk memperkuat interaksi dan komunikasi antarmasyarakat;
 Pengembangan sistem informasi dan database bidang kebudayaan yang mampu memberikan gambaran peta pembangunan kebudayaan;
 Peningkatan sinergi lintas pelaku pembangunan kebudayaan dalam pengelolaan kekayaan budaya;
 Penyusunan sistem dan mekanisme yang lebih komprehensif tentang kerja sama penelitian dengan pihak asing untuk mencegah berulangnya kasus temuan fosil manusia Flores;
 Transkipsi dan transliterasi naskah-naskah kuno melalui upaya pemetaan dan penetapan skala prioritas.

Refferensi
 http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
 http://staff.undip.ac.id/sastra/agusmaladi/2009/07/21/ketahanan-budaya-kesenian-dan-globalisasi/
 http://www.balimanistourandtravel.com/InfoBaliDetail.php?IDI=IBL-22/52
 http://blog.beswandjarum.com/suprayogi/2010/03/19/menggerakkan-pelestarian-kebudayaan-daerah-dan-pembangunan-daerah-melalui-program-kampung-budaya/
 bappenas.go.id, pengembangan kebudayaan
 http://newarr.weebly.com/makalah-ibd-peran-budaya-daerah-memperkokoh-pertahanan-bangsa.html

Selasa, Oktober 04, 2011

Tugas Bab 1 Ilmu Budaya Dasar


Alhamdulillaah selesai juga tugas pertama ini, meski dengan perjuangan extra ditengah-tengah kesibukan kemarin menjelang Lomba Senam Aerobik untuk PORSENI dalam rangka HUT ke 16 perusahaan tercinta. Syukron Ya Allah, terbayar dengan trophy juara II, heheh meski ga juara I tapi nyenengin banget, puas bisa menghibur (lho ini lawak atau senam? :P). yang jelas tampil dihadapan audience memang tidak mudah.. alhamdulillah terlewati dengan sukses.. hehe pingin koq perform lagi..Semoga hasil tugas Ilmu Budaya Dasar ini juga tidak mengecewakan bukan hanya dari segi nilai namun juga intinya bisa aku aplikasikan tidak sekedar tulisan. Teringat pepatah Guru saat SMEA "Pengetahuan tidaklah cukup, kita harus mengamalkannya, Niat tidaklah cukup, kita harus melakukannya"Meskipun kekurangan pasti ada, mohon advice dari Bapak M. Burhan Amin untuk hasil yang lebih baik :). Syukron. Nama : Santi Marlinah, NPM : 16211599, Kelas : 1EA26.

Ciihuuyyy......

Hello world!! apa kabar dunia blogger... long time no see.. Yeahh setelah satu tahun 'idle" update juga ini blog.. meski dengan sedikit "paksaan", tetapi itulah hikmahnya... karena studentsite aku di kampus belum available (eh udah pd tau belom sih klo aku aku jadi "Mahasiswi"? disini). Ya!! mulai semester ini aku jadi seorang Ibu dari dua anak yang bekerja sambil kuliah juga.... ciihuuyyy!! Duh berasa banget sekarang, betapa tiap detik sangat berharga! menyadari waktu ga bisa ditawar.. ga bisa diperlambat ataupun dipercepat. So mesti pinter-pinter deh me-manage waktu. Yah kalo cape mah emang udah risiko donk.. hehebisa di mitigasi kaan, yang pasti harus tetep semangat, tetep konsisten, segala kendala yang muncul itu hal biasa, banyak orang yang sudah berhasil meski tak sedikit pula yang gagal. Semua ini pilihan, dengan niat tulus ikhlas menuntut Ilmu Allah, InshaAllah akan selalu diberikan kemudahan. Aamiin. Ganbatte!!!